Berkabut rindu

Kala hujan menyapa, angan terngiang lekuk wajah mereka ...
senyumnya ...
tawanya ...
binar matanya ...
tak lupa, damai peluk hangatnya ...

tangan ini tak mampu meraih
mulut ini sudah tak mampu berucap
raga ini pun enggan untuk berdiri tegap

sesak ...
hanya sesak,  ya sesak !
ada kabut yang menggumpal perih,
terbakar rindu karna jarak..

canggihnya teknologi  tak mampu padamkan ..
api rindu yang kian membara ...
membakar  keinginan untuk bersua ..

Tuhan, dari segala pintaku kabulkan satu untuk-nya, ...
untuk mereka yang slalu mengucap namaku dalam doa ...
merintih bait- bait pinta ..
agar hari hari selanjutnya bisa bersama ...



11 Desember 2019
569km away from home